Tiga
kata yang kau tulis di salah satu jejaring sosial di handphone, yang telah
terpampang rapi disana selama 3 hari 2 malam sejak aku membacanya (6 November
2012, pukul 12.36). Selama itu aku masih bertanya untuk siapa kalimat yang kau
tulis itu. Kalimat yang membuat hatiku berdebar kencang, kalimat yang sederhana
yang jika kubaca berkali-kali dapat membuatku tersenyum sendiri.
Namun
disela senyum manis itu dengan hati yang berdebar kencang, tergores rasa
penasaran yang tinggi. Rasa penasaran yang sering kau lemparkan padaku sejak
perlakuan pertamamu. Entah untuk siapa kalimat itu. Namun dengan seribu harapan
yang kutulis malam ini. Aku berharap kalimat sederhana itu untukku.