Kamis, 08 November 2012

STATUS “ Aku mnunggumu.”


                Tiga kata yang kau tulis di salah satu jejaring sosial di handphone, yang telah terpampang rapi disana selama 3 hari 2 malam sejak aku membacanya (6 November 2012, pukul 12.36). Selama itu aku masih bertanya untuk siapa kalimat yang kau tulis itu. Kalimat yang membuat hatiku berdebar kencang, kalimat yang sederhana yang jika kubaca berkali-kali dapat membuatku tersenyum sendiri. 

                Namun disela senyum manis itu dengan hati yang berdebar kencang, tergores rasa penasaran yang tinggi. Rasa penasaran yang sering kau lemparkan padaku sejak perlakuan pertamamu. Entah untuk siapa kalimat itu. Namun dengan seribu harapan yang kutulis malam ini. Aku berharap kalimat sederhana itu untukku.

Jalangkote “Boy” dan Perempuan “Berpayung”


Dikala senja yang diiringi oleh suara hujan. Basah, dekil, dan teriakan suara memelas, memandang kearah perempuan “berpayung”. Perempuan yang sejak tadi berjalan sendiri sambil  tertunduk memikirkan tentang metode penghematan pengeluaran yang harus dilakukannya.

Mata sendu jalangkote “boy” menghamburkan fikirannya tentang metode penghematan pengeluaran. Perempuan “berpayung “ memanggilnya, yang mengartikan bahwa metode penghematan pengeluarannya hancur berkeping-keping, yang tidak dapat dipertahankan.

Perempuan “berpayung” menghabiskan semua yang berada didalam keranjang jalangkote “boy”. Keranjang  yang sejak pulang sekolah hingga senja dibawanya kemana-mana. Beberapa saat setelah parempuan “berpayung” berbicara dengannya, Sejak itu jalangkote “ boy” mengubah mimik wajahnya, seperti mahasiswa yang mendapatkan nilai A, bebas tanpa beban.

Jalangkote “boy” dan Perempuan “berpayung” saling mengucapkan terima kasih.

Sekantong kau berbagi, sekarung balasan-Nya.

POHONKU



Pohonku…
Perlu kau tahu,  Aku tak melihatmu
Dari kulit kasarmu, kulit hitammu,
Getah yang keluar dari kulitmu
 Besarnya batang pohonmu,
 Ataupun lebat dan hijaunya daunmu….
Pohonku…
Tapi aku melihatmu dari kepribadianmu
Melindungi semuanya dari terik matahari dan hujan dengan tubuhmu,
 Manfaat untuk masa mendatang darimu,
Serta memberikan kesejukan ketika semua memandangmu,
Melalui hukum – hukum yang ada pada dirimu…
Pohonku…
Aku memberikan hatiku padamu…

 # 1 November 2012