Rabu, 06 Februari 2013

Perasaan, Pembatasan dan Motivasi



Ruangan kotak seluas 3x4 meter, tepat pukul 15.51 wita. Air langit turun deras yang bersamaan dengan angin kencang menemaniku menulis kisah ini. Sesekali kilat dan Guntur pun menamaniku melakukan kegiatan ini. Langit yang berwarna kelabu, sewarna dengan kesendirian, kesunyian, dan kesepianku. Kesendirian ini mengingatkanku pada status yang tertulis siang tadi di salah satu aplikasi jaringan sosiial  handphone. Beberapa hari lalu statusnya terpampang kalimat “hrus ada batasan  -_- (dengan gambar emosi yang datar). Kemudian aku membalas dengan status “ aku mengerti akan hal itu (dengan gambar emosi senyum sambil mengerlikkan sebelah mata).
Aku mengerti akan semua yang dilakukannya, walau ada sedikit kesedihan yang muncul. Kalimat yang dia keluarkan awalnya menimbulkan sedikit rasa sedih karena kalimat itu seperti kalimat perpisahan. Namun aku kembali menyadarkan diriku, berfikir positif dan mengartikan positif apa yang dilakukannya. Aku adalah salah satu orang yang beruntung, dia mengeluarkan kalimat itu seperti mengisyaratkan padaku untuk tidak terlalu berlebihan dan memberitahuku lebih dulu bahwa dia akan jarang menghubungiku sehingga aku mengerti dia tidak hilang begitu saja.
Beberapa hari berlalu tanpa komunikasi, dan siang tadi dia membalas statusku dengan kalimat “iya, saat ini mari fokus kembali menuju tujuan hidup”.  Aku mengambil kesimpulan dari statusnya untuk fokus dengan kuliah dan tujuan dari itu, sehingga aku membalas dengan kalimat untuk memberitahunya bahwa  “sekarang semua sedang berproses… SEMANGAT! (kembali dengan gambar emosi senyum bahagia)”.
Dari kutipan salah satu motivator “Jika tidak ada sinergi positif, itu bukan cinta namanya. Karena cinta yang menciptakan kebersamaan menjadi sesuatu yang menghebatkan”. Aku telah merasakannya, merasakan hal yang menimbulkan sinergi positif itu. Sinergi positif itu telah untuk menghebatkan hidupku melalui perasaan itu. Salah satu sinergi positif yang kurasakan dengan naiknya IP semester V (Alhamdulillah 3.88). Kembali mengingat saat final semester V, dia juga melakukan hal yang sama pembatasan yang mirip dengan perpisahan seperti yang dilakukannya saat ini melalui kalimat pada statusnya serta motivasi yang dia berikan. Alhasil perasaan, pembatasan dan motivasi itu memberikan sinergi positif yang menghebatkan hidupku.
Mataku memandang dari ruangan kotak, menyadarkan bahwa air jatuh dari langit yang sudah agak tenang, langit yang sudah agak cerah serta kilat dan Guntur yang masih muncul sesekali mengakhiri tulisanku hari ini. Aku menyampaikan rasa syukur melalui tulisan ini. Terima kasih untuk Allah yang memberikan perasaan itu padanya. Terima kasih juga untuk dia yang menerima perasaan itu.

#Rabu, 6 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar