Ruangan kotak seluas 3x4 meter, tepat
pukul 15.51 wita. Air langit turun deras yang bersamaan dengan angin kencang
menemaniku menulis kisah ini. Sesekali kilat dan Guntur pun menamaniku
melakukan kegiatan ini. Langit yang berwarna kelabu, sewarna dengan kesendirian,
kesunyian, dan kesepianku. Kesendirian ini mengingatkanku pada status yang
tertulis siang tadi di salah satu aplikasi jaringan sosiial handphone.
Beberapa hari lalu statusnya terpampang kalimat “hrus ada batasan -_- (dengan gambar emosi yang datar). Kemudian
aku membalas dengan status “ aku mengerti akan hal itu (dengan gambar emosi
senyum sambil mengerlikkan sebelah mata).
Aku mengerti akan semua yang
dilakukannya, walau ada sedikit kesedihan yang muncul. Kalimat yang dia
keluarkan awalnya menimbulkan sedikit rasa sedih karena kalimat itu seperti
kalimat perpisahan. Namun aku kembali menyadarkan diriku, berfikir positif dan
mengartikan positif apa yang dilakukannya. Aku adalah salah satu orang yang beruntung,
dia mengeluarkan kalimat itu seperti mengisyaratkan padaku untuk tidak terlalu
berlebihan dan memberitahuku lebih dulu bahwa dia akan jarang menghubungiku sehingga
aku mengerti dia tidak hilang begitu saja.
Beberapa hari berlalu tanpa
komunikasi, dan siang tadi dia membalas statusku dengan kalimat “iya, saat ini mari
fokus kembali menuju tujuan hidup”. Aku mengambil
kesimpulan dari statusnya untuk fokus dengan kuliah dan tujuan dari itu,
sehingga aku membalas dengan kalimat untuk memberitahunya bahwa “sekarang semua sedang berproses… SEMANGAT!
(kembali dengan gambar emosi senyum bahagia)”.
Dari kutipan salah satu motivator “Jika
tidak ada sinergi positif, itu bukan cinta namanya. Karena cinta yang
menciptakan kebersamaan menjadi sesuatu yang menghebatkan”. Aku telah merasakannya,
merasakan hal yang menimbulkan sinergi positif itu. Sinergi positif itu telah untuk
menghebatkan hidupku melalui perasaan itu. Salah satu sinergi positif yang
kurasakan dengan naiknya IP semester V (Alhamdulillah 3.88). Kembali mengingat saat
final semester V, dia juga melakukan hal yang sama pembatasan yang mirip dengan
perpisahan seperti yang dilakukannya saat ini melalui kalimat pada statusnya
serta motivasi yang dia berikan. Alhasil perasaan, pembatasan dan motivasi itu
memberikan sinergi positif yang menghebatkan hidupku.
Mataku memandang dari ruangan kotak,
menyadarkan bahwa air jatuh dari langit yang sudah agak tenang, langit yang
sudah agak cerah serta kilat dan Guntur yang masih muncul sesekali mengakhiri
tulisanku hari ini. Aku menyampaikan rasa syukur melalui tulisan ini. Terima
kasih untuk Allah yang memberikan perasaan itu padanya. Terima kasih juga untuk
dia yang menerima perasaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar